Jumat, 11 Juni 2010

Pilihan Tersulit, Tangisan penuh cinta
Bunga Kamboja

Bunga yang sangat lekat dalam benak saya mulai kecil, bertebaran di tanah-tanah makam..

Malam ini, sebelumnya kami tidak tahu apa yang direncanakan seluruh panitia penyelenggara acara. Tiba-tiba saja ada beberapa kuntum bunga kamboja di tiap-tiap penggalan lantai keramik khas ukiran Bali itu.
Ah, sial..... pasti ini model renungan-renungan malam yg gak jelas gitu deh. Batin saya. Saya berjanji, bahkan bersumpah, gak mau pakai nangis-nangisan segala seperti jaman saya ikut Paskibra waktu awal-awal di hari pelantikan dulu. Cemen.
Gak pakai nangis titik...!! tegas saya

Tiba-tiba, Mbak Mirna Head kota Makassar mematikan lampu (halah, gak penting).
" Teman-teman, selamat malam jelang pagi...Saya tahu semua lelah habis berjalan-jalan seharian dan diisi banyak kegiatan bersama. Karena itu saya ucapkan terimakasih karena sudah meluangkan waktunya"

Gak tahu dari arah mana, suara petikan dawai-dawai khas Cina (rasanya) tiba-tiba menjadi backing soundtrack situasi gelap itu. Hati saya masih saja bisa bercanda, menebak pemainnya adalah Kitaro.. (hehe MD diakalin).

"Ada beberapa kuntum Kamboja di depan Anda. Pilih dan ambillah satu bunga."
Kami semua menurut saja, dan memegang masing-masing satu bunga kamboja yg saya ingat banget, ini pasti yg berjatuhan di pinggiran kolam renang pagi tadi. Ya, PASTI.

"Teman, lihatlah jumlah kuntum bunga yang Anda pegang. Jumlahnya berbeda-beda. Jumlah orang-orang terkasih kita juga berbeda. Anggap jumlah itu mewakili, orang yang terdekat dengan hati Anda saat ini....bla.bla...bla.."
Saya masih menguap, ngantuk. Gak ngerti apa maksudnya. Saya hanya pilih, ANAK, ISTRI, AYAH, IBU, KAKAK.
Sampai...akhirnya suara mbak Mirna memandu kami lagi.
" Cabut satu-satu kuntum itu, bayangkan...siapa yg berani anda pertaruhkan, sampai terakhir diantara nama-nama itu, mana yang akan tetap menjadi prioritas hidup anda."
GOD.. it's really hard decission. Serta merta, air mata saya meleleh...Saya bingung harus pilih/cabut kuntum yg mana dan atas nama siapa. Mendapatkan 5 kuntum saja hati saya bingung, karena masih ada 1 Kakak saya lagi, sahabat-sahabat terdekat saya yang belum ter-cover dalam jumlah kuntum sialan itu (sial).
"Ayo beranikan, cabut mana yang berani kamu ikhlaskan....." tegas mbak Mirna.
Pertama, saya cabut kuntum KAKAK ...air mata saya meleleh di kedua pipi. Ingat masa kecil kami yg sangat benar-benar kompak tapi sekarang agak menjauh karena kesibukan masing-masing.
Kedua, saya cabut kuntum Ayah..dana pikiran saya langsung menerawang jauh, betapa susahnya dulu Ayah saya bejuang, bekerja, membesarkan Saya. Bodohnya, saya sendiri tidak ingat kapan tanggal ulang tahun Ayah saya...

3 pilihan tersulit, Ibu, Istri, dan putri saya....

Air mata saya semakin menjadi-jadi. Saya juga tidak perdulikan lagi, suara tangisan teman-teman disamping kanan-kiri dan depan-belakang saya....

Kali ini saya terisak-isak lagi...air mata rasanya menutupi seluruh pelupuk mata saya.
Saya tidak sanggup....saya tidak sanggup....untuk memilih mencabut kuntum yang mana.

Setelah sekian lama ...hening ....sepi. Hanya tangisan dan sesenggukan lirih saja. Sampai akhirnya...
" Teman...kita tidak pernah akan menyadari betapa berharganya orang lain, sampai kita benar-benar kehilangan mereka.

Jangan sampai kita kehabisan waktu memberikan kata cinta pada mereka, kasih sayang yang tulus, dan sentuhan-sentuhan yang kecil namun bermakna.

Saya yakin, kalian semua tidak sanggup mencabut semua kuntum itu...
Karena pada dasarnya kiata manusia yang baik dan penuh welas asih. Hanya kehidupan duniawi yang kadang membuat kita melupakan keberadaan mereka. Betapa pentingnya hidup mereka dan betapa bermaknanya mereka untuk keberadaan kita sampai detik ini.

Jangan lupa, rangkailah bunga-bunga itu. Jangan hanya lima, enam kuntum saja..Jadikanlah rangkaian penuh bunga, penuh kuntum yang mewakili semua orang terkasih kita. Dan jadikan hidup kita semakin berarti karena keberadaan mereka..."

...sampai acara selesai dan lampu dinyalakan pun...saya tetap menangis tersedu-sedu. Bukan hanya saya, semua....

tangisan itu...tangisan penuh cinta....
Life is an Option..right??
Anggapan dan metafora imajinasi manusia, layaknya buih-buih samudra yang tiada habisnya. Tak berujung, selalu mengundang keingintahuan dan merasa menjadi sangat berbeda dengan pribadi atau jiwa yang murni. Perasaan-perasaan yang menjadi ke-gamang-an, selalu dan mungkin kadang menjadi hambatan melaju, untuk menentukan apa jawaban di masa depan.
Keputusan.
Ya, pilihan diantara persimpangan itu menjadi titik balik, bernamakan keputusan.
Kata banyak orang bijak, hidup akan selalu dibenturkan dengan dua pilihan. Keberuntungan bagi jiwa, andai pilihan-pilihan itu tidak merugikan. Namun demikian, akan tetap terasa sesak dan menekan pikiran, karena sungguhpun pilihan itu sama lezatnya, noda ber-namakan 'ego' selalu membuatnya terasa sulit. Bahkan untuk 2 pilihan yang sama baiknya.

Lalu bagaimana dengan pilihan tak berimbang ?
temans, mari mengingat-ingat. Bukankah semuanya diciptakan berpasangan, yang kadang tak kesemuanya itu bisa kita raih..hanya sebelah saja. Meski terasa timpang, inilah beratnya menjadi sosok yang harus memilih. Keraguan yang kadang 'memaki' pilihan yang tak tepat, semakin terasa menghantui, meskipun bahkan batin ini saja belum memilih...
Benarkah tak berimbang? Darimana kita tahu pilihan kita benar atau bahkan salah ?
Jauh-jauh hari, perasaan-perasaan, tanda-tanda, atau signal-signal..pasti sudah dikirimkan otak kita, melaju ke hati, dan berbuntut pada tindakan.. atau bahkan singkatnya bisa saja dari hati langsung menuju ke PILIHAN. Sebenarnya, segala macam pertimbangan itu, muskil terkalahkan oleh keputusan kita pribadi.

Rute pilihan yang harus saya pilihpun, berliku...bak sinetron yang tak saya ketahui dimana skenario dan tema latarnya. Tapi apakah salah, kalau saya harus berhenti dari 'sinetron' satu dan berpindah ke sinetron yang lainnya? Bukankah itu juga pilihan? meskipun saya akui, saya tidak menuntaskan 'episode' dari cerita yang tidak saya inginkan itu. Sebagai sosok pribadi yang kurang sempurna, harapan saya berlapis ego...ada pilihan akhir yang benar-benar tepat, sesuai 'tebakan'. Tidak sedikitpun saya sesali, kalau saya salah mengambil 'peran' dari cerita ini. Karena bagi saya, babak ini menghantarkan saya pada kisah lanjutan yang saya harap akan lebih membuat jiwa saya terisi dengan nyaman, dan tidak hampa.

Saat kita memang harus benar-benar memilih, harapan kita semoga itu sebuah keputusan yang tepat. Saya pribadi percaya, garis pilihan saya..membimbing dan bahkan menempatkan diri saya pada lajur ini, lajur yang sudah di gariskan-NYA. Lalu apakah Tuhan akan melepaskan saya, andai pilihan ternyata salah?. Tidak, huruf akan terangkai menjadi kata, diikuti menjadi baris kalimat, dan membingkai sebuah paragraf. Hingga akhirnya, akan ditutup dengan tanda TITIK, yang bahkan masih akan dilanjutkan lagi hingga bertemu satu tanda TITIK yang mengakhiri segalanya.
Saya pribadi, ingin menuju TITIK penutup itu dengan cara yang indah. Agar kelak, "paragraf-paragraf" yang telah saya buat, bisa dibaca jiwa lain dan anak-anak saya yang berucap..
TERLAHIR DALAM TANGISAN, MENGAPA TIDAK MATI DALAM SENYUMAN??!
Bila saat kedatangan _kelahiran_ ke dunia ini membawa tangisan, seharusnya saat meninggalkannya adalah membawa senyuman…
Seperti kita ketahui , setiap kelahiran bayi-bayi di dunia selalu diiringi tangisan-tangisan . Tetapi walau sebuah tangisan isemua tu disambut keharuan dan senyuman serta tawa orang-orang disekitar. ucapan selamat berdatangan.

Mengapa setiap bayi yang terlahir akan menangis ?
Pernah adakah yang mempertanyakannya ? Atau kita menganggap itu adalah sudah sebagai hal yang alami dan sewajarnya karena itu sudah berlangsung dari dahulu kala?
Tetapi ada satu hukum yang menjelaskan sebagai sebuah kebenaran , bahwa tangisan itu adalah sebagai wujud kesedihan karena harus dilahirkan ke dunia dan takut tersesat lagi sebagaimana kehidupan sebelumnya .
Bisa terlahir ke dunia lagi adalah sebagai tanda belum lulus pada kehidupan sebelumnya karena masih terbelit utang dan dosa yang harus dilunasi pada kehidupan saat ini.
Juga dikatakan bahwa dunia adalah lautan penderitaan bila masih terkungkung dalam nafsu-nafsu keinginan dan terikat pada keduniawian yang akan menimbulkan kemelekatan .
Kenyataannya telah membuktikan berapa banyak manusia yang harus tersesat dalam kelahirannya yang berulang - ulang ini.Tidak dapat memutuskan dan mengakhirinya.Menjadi sebuah PR yang harus diselesaikan.
Namun sejarah juga mencatat ada bayi-bayi istimewa , ketika dilahirkan yang ada adalah senyuman penuh harapan . Karena memang datang atas kesadaran tertinggi dan diutus oleh yang Maha Kuasa untuk menyelamatkan umat manusia dari ketersesatan . Bayi-bayi adalah yang kelak menjadi orang-orang suci dan para nabi .
Bila menyadarinya hal ini, ketika dilahirkan membawa tangisan , seharusnya ketika mati adalah jangan membawa tangisan lagi. Namun sepantasnya membawa senyuman , karena telah menunaikan tugas dengan sempurna sebagai manusia. Telah menjalankan ikrar dan melunasi karma kehidupan .
Karena kematian juga adalah sebagai kesempatan menjadi sempurna untuk hidup abadi dan bertemu dengan Sang Pencipta .
Namun dengan bekal yang kita miliki sampai saat ini sudah cukupkah bekalnya untuk meninggalkan dunia ini bila waktunya telah tiba dengan senyuman yang terindah dan meninggalkan jejak yang akan dikenang sejarah ?
Bukankah indah, saat meninggalkan dunia ini diiringi tepuk tangan dan senyuman, karena telah menyelesaikan tugas sebagai manusia dengan baik dan benar???
Masih ada waktu dan kesempatan untuk merenungkannya dalam kesadaran !
KESABARAN, ITULAH YANG KUMINTA
Saya tidak meminta kepada Tuhan untuk dijauhkan dari masalah , kesulitan , dan penderitaan. Tetapi hanya satu yang selalu kuminta dariNya , yaitu hati yang selalu dipenuhi KESABARAN untuk menghadapi semuanya !
Ketika kita sedang menghadapi suatu masalah atau kesulitan dan meminta saran atau pendapat para sahabat , 9 dari 10 orang , pasti akan menyelipkan nasehat untuk supaya bersabar!
Sepertinya itulah senjata untuk menghadapi masalah dan kesulitan yang ada didalam pikiran kita . Padahal sebenarnya ada masukan lain yang lebih kita harapkan . Karena bila hanya berkata SABAR semua orang juga bisa .
Namum bila direnungkan secara mendalam dan dengan ketenangan hati , memang KESABARAN adalah sikap yang paling utama . Didalam hidup ini , yang namanya masalah , kesulitan , dan penderitaan , pasti akan selalu ada. Oleh sebab itu , saya tidak akan meminta untuk dijauhkan atau didatangi semua itu . Akan tetapi , saya selalu meminta kepada cukup diberikan KESABARAN untuk menghadapinya .
Segala pembenaran dapat kita kemudian atas penderitaan dan kesulitan kita untuk tidak bersabar . Tetapi , kita harus memiliki keyakinan , bahwa hanyalah dengan kesabaran , pada akhirnya kita akan menjadi pemenang atas segala masalah, kesulitan , dan penderitaan yang sedang kita hadapi .
Dengan kesabaranlah yang akan membuat kita hidup dalam rasa bersyukur dan semakin kuat menjalani hidup tanpa menjadikan semua itu sebagai beban .
Ketika dalam setiap persoalan hidup kita hadapi dengan selalu menanggapinya penuh kesabaran , maka sesungguhnya kita sedang belajar untuk membuat hidup kita menjadi kuat . Karena kesulitan dan penderitaan itu sedang menempa kita .
Bila kita bisa memahami akan makna hidup ini , maka kesulitan , masalah , dan penderitaan tak akan lagi menakutkan kita untuk menghadapinya . Apabila senjata KESABARAN itu telah menjadi milik kita .
Bila kita mengaku sebagai orang beriman , maka tiada alasan bagi kita untuk tidak memiliki KESABARAN dalam menghadapi segala persoalan hidup ini .
DOA YANG MEMAKSA, MENGAPA KITA SERING DEMIKIAN?!
Mungkin seringkali kita tak sadar dengan sifat kita yang suka memaksa . Bahkan pada Tuhan pun kita tak segan - segan memaksa kepada Tuhan untuk menuruti keinginan kita !
Pagi - pagi , istri saya membangunkan saya dan memberitahu kalau si dede sakit . Badannya dingin sekali . Istri seperti kerepotan dan uring-uringan . Dikerok si dede dan memang merah badannya .
Biasanya si dede kalau sakit , paling gampang minum obatnya . Tapi kali ini dia tidak mau minum . Mungkin sebelumnya sudah dibaweli maminya .
Kemudian dalam perasaan khawatir , spontan istri berdoa ,”Tuhan dalam KuasaMu , sembuhkanlah sekarang juga anakku yang sedang sakit ini !!! “
Mendengar maminya berdoa begitu si dede langsung protes , “Ihh, mami doanya maksa! Orang dede baru sakit , disuruh sembuh sekarang juga ! Lihat nih _ sambil memperlihatkan tangannya _ tangan dede aja masih lemas begini . Badannya juga masih lemas . Mami ini aneh ! ”
Muka dede merengut dan mungkin ingin menikmati sakitnya dulu pada saat itu .
Mendengar kata-kata si dede , istri jadi bengong dan kemudian tertawa lepas . Saya ikut senyum-senyum saja dan berkata, “Makanya kalau berdoa jangan memaksa . Si dede aja bisa protes ! “
Jangan - jangan Tuhan juga sudah seringkali protes dengan cara doa kita yang suka memaksa padaNya, namun kita tetap saja cuek ?!
Manusia mempunyai sifat yang selalu ingin memaksa agar keinginannya terpenuhi . Bukan hanya kepada sesama saja , tetapi kepada Tuhan pun tiada segan lagi . Sungguh arogan bila dipikirkan . Karena sepertinya kita lebih punya kuasa untuk mengatur Tuhan . Itu terwujud dalam doa-doa kita yang setiap saat kita panjatkan.
Doa yang seharusnya meminta dan memohon , jadi lebih bersifat memaksa , dengan alasan agar lebih punya kekuatan . Dengan cara memaksa maka apa yang didoakan akan segera terwujudkan .
Benarkah demikian ?
PENGHINAAN DAN KEHINAAN
Sebuah refleksi diri dikala senja :
Saya tidak takut hidup dalam penghinaan
Namun yang saya takutkan adalah mati dalam kehinaan
Hidup dalam penghinaan , mengajarkan pada saya untuk bersabar , memaafkan , dan mengasihi
Mati dalam kehinaan , membuat saya menjadi manusia yang tidak punya muka , tidak martabat, dan tiada bernilai
Tidak punya muka menghadap Sang Pencipta
Tidak bermartabat , manusia seharusnya adalah menjadi makhluk yang mulia
Tidak bernilai , sebab sebagai manusia adalah menjadi berguna bagi sesama
Hidup dalam penghinaan , tidak akan membuat saya menjadi terhina
Mati dalam kehinaan
Itulah yang akan membuat saya menjadi manusia yang terhina
WANITA MENJUAL DIRINYA, LELAKI MENJUAL HARGA DIRINYA! MANAKAH YANG LEBIH HINA???
Tak sedikit para lelaki yang merasa jijik melihatnya
Merendahkan dan menghina para wanita
Yang menjajahkan dan menjual dirinya
Demi materi yang dibutuhkan untuk keluarga
Bahkan demi lelaki itu sendiri yang tak punya harga
Tetapi para lelaki adakah menyadarinya
Bahkan dirinya tak segan-segan pula
Menjual harga diri juga
Dengan sesuatu yang tak sebanding harganya
Tetapi masih saja bisa berbangga
Memang masih banyak lelaki di dunia
Yang masih merendahkan wanita
dan mau enaknya saja
Padahal wanita
Diciptakan dari tulang rusuk pria
Yang mesti dijaga dan dicinta
Masihkah pantas menghina

Ah, malu aku rasanya
Sebab aku juga seorang pria
SILAHKAN MARAH! DEMI KEBENARAN, BUKAN KESALAHAN…..

Kemarahan bisa milik siapa saja . Ketika kemarahan itu datang begitu saja , tak berdaya menahannya , namun bila kemudian bisa menyadarinya , tak jarang itu membawa kebenaran !
Siapakah yang tidak pernah marah dalam hidupnya ?
Bayi saja memiliki kemarahan . Orang sucipun bisa mengalami kemarahan . Yang membedakan adalah niat dibalik dalam kemarahan yang terjadi .
Silahkan marah , asal jangan membabi buta . Mengerahkan!
Ada yang mengatakan , bahwa ia marah demi kebaikan . Demi untuk menyadarkan !
Adakah kemarahan yang baik dan bermanfaat ?
Marah demi kebenaran ?!
Bisa saja!
Apabila kemarahan itu dilakukan pada waktu dan keadaan yang tepat serta niat atau tujuan yang tepat dan dalam kesadaran . Kadang sebuah kemarahan , memang bisa membangkitkan kesadaran seketika .
Namun berapa banyak diantara kita yang benar-benar bisa marah , tanpa terbawa emosi dan perasaan ?
Kemarahan dalam kasih dan pengertian demi sebuah tujuan baik .
***
Berbicara tentang kemarahan secara umum , bagi saya kemarahan bagaikan penyakit yang sangat mengganggu . Ia bagaikan api yang siap menghanguskan .
Membuat kita seperti bukan manusia bila setiap waktu hanya amarah yang menguasai hidup kita .
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengobatinya . Berbagai artikel tentang cara mengatasi kemarahan dipelajari . Memutuskan untuk bervegetarian pun adalah sebagai salah satu cara untuk mengobati penyakit kemarahan ini.
Sebelum menjadi budak dari amarah .
Apakah kemarahan itu telah lenyap ?
Ternyata ia masih tetap setia menemani .
Tetapi , ketika marah masih bisa mengingatkan diri untuk marah tidak dalam kebutaan.
Ketika mengalami kemarahan sesudahnya masih bisa merenungi , dan bertanya , mengapa saya harus marah ? Apakah memang saya pantas marah dan apakah orang itu memang pantas dimarahi?
Silahkan saja marah , bila memang itu diperlukan . Marahlah dalam kesadaran . Marahlah pada saat yang tepat dan pantas . Bukan marah karena emosi dan untuk mengungkapkan nafsu . Marahlah , tapi bukan karena untuk menunjukkan keangkuhan.
Marahlah benar-benar hanya demi kebaikan , bukan untuk mendatangkan bencana .
Tetapi lebih daripada itu , pengendalian diri untuk tidak terjebak dalam kemarahan dan bisa mengalahkan ke-ego-an untuk selalu dalam ketenangan adalah segalanya .
Bila dapat menahan diri untuk terhindar dari kemarahan , dan hadapi semua hal dalam dengan ketenangan , pasti lebih baik dan membuat kita menjadi pemenang pada akhirnya .
Karena dalam kemarahan , dapat menunjukkan siapa diri kita yang sesungguhnya .
Yang pada akhirnya harus membuat kita mencari pembenaran .
JADI ORANG BAIK, MENGAPA TIDAK BAIK PADA ORANG YANG BELUM BAIK?!
Sebuah Refleksi Diri :
Kalau semua orang di dunia ini hanya ada orang baik , jadi betapa tidak berharganya jadi orang baik
Oleh sebab ,bila masih ada orang jahat di dunia ini , “bergembiralah” dan baik-baiklah jadi orang baik
Karena bila tidak ada mereka , pasti tidak ada kesempatan lagi untuk berbuat baik
Bila tak ada kesempatan untuk berbuat baik, masih bisakah dikatakan orang baik?
Bila telah jadi orang baik pada saat ini, berlaku baiklah pada orang yang belum baik , karena mereka ada sumber kebaikan bagi orang yang ingin jadi baik
Bila sudah jadi orang baik, ingatlah untuk tidak menjelekkan apalagi menghina orang yang belum baik
Bukankah itu akan mencederai kebaikanmu?
Jadi, adalah kesalahan dan kebodohan bila membenci orang yang tidak/belum baik
Bukankah seharusnya lebih baik lagi pada orang yang belum baik agar mereka juga menjadi baik?
Jadi, baik-baiklah jadi orang baik, dengan menghindari berlaku tidak baik
Takutlah bila menjadi tidak baik, dan beranilah dalam kebaikan………
MOTIVASI UNTUK KESADARAN DIRI
Jadilah seorang yang berani untuk menjadi penakut ketika hendak melakukan kesalahan.
Namun janganlah takut menjadi seorang pemberani , bila yang ingin dilakukan adalah kebenaran
Bukankah sepantasnya kau hidup dalam kebaikan dan keluar dari kesalahan ?!
Tidak perlu untuk menyibukkan diri mengamati kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang lain, karena kesalahanmu lebih banyak lagi yang perlu kau sadari !
Bukankah waktu itu lebih kau butuhkan untuk memperbaiki kesalahanmu sendiri?!
Pada saat timbul kemarahan yang hendak ditumpahkan , lebih baik gunakanlah kemarahan itu untuk memarahi diri sendiri supaya menjadi tidak marah pada orang lain ,
Bukankah kemarahan selain dapat menyakiti orang lain juga dapat menyakiti diri sendiri ?!
Ketika muncul kebencian pada seseorang karena kesalahannya ,timbulkanlah rasa benci pada diri sendiri karena masih memiliki hati yang penuh kebencian .
Bukankah lebih baik kau merubah arah untuk segera mengingat-ingat kebaikannya saja?
Ketika merasa dirimu tidak berarti dan tidak berguna, segera ingatkan dirimu bahwa setiap penciptaan diatas bumi ini ada arti dan gunanya !
Bukan segala potensi yang luar biasa telah kau miliki untuk didayagunakan ?!
Pada saat kemalasan menyelimutimu , jangan malas untuk segera membangkitkan keinginan - keinginan untuk tidak menjadi malas!
Bukankah kemalasan menjadikanmu tidak bermanfaat dan tidak berguna ?!
Ketika kau sadar dalam ketidaksadaran, jadikanlah ketidaksadaran itu untuk menyadarkan dirimu !
Bukankah kesadaran itu telah kau miliki didalam dirimu?!
Sahabatku, semoga beberapa patah kata ini bermanfaat bagimu !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar